Hari-hari Ido

Wednesday, June 21, 2006

Menyerah ... mengundurkan diri

hari-hari ini Ido tampaknya sudah banyak kemajuan. Mulai dari sering tiba-tiba nelpon hanya untuk bilang "Minta maaf" entah karena sedang berbuat salah apa sama mamanya, entah karena kemauannya (untuk pergi ke Mall) tidak dituruti. Memang sih, belum jelas benar lafal ucapannya. Yang penting dia sudah berusaha membangun komunikasi (memulai komunikasi bagi anak autis itu sungguh suatu kemajuan besar).
Di sekolah, beberapa hari yang lalu ia tampak 'rajin' menyapu halaman sekolah. Ternyata itu dilakukan hanya karena ada bakaran sampah, dan ia senang menambahkan sampah di atas tumpukan sampah terbakar. Padahal, sementara itu, temannya masih di dalam kelas karena ujian belum selesai. Dia sih sudah mengumpulkan soal ujiannya. Pokoknya yang ia tidak bisa atau kepanjangen nulis jawabannya, dengan tanpa penyesalan lembar jawabannya akan dihiasi coretan panjang pada nomor yang tidak ingin (bisa) ia isi.
Aneh? Tidak. Itulah Ido.
Agak iba juga ketika ditanya: Mau sekolah dimana, setelah sekolah Pedalangan 2 bubar? Jawabannya: "mengundurkan diri", atau "menyerah". Karena apa? Jawabnya: "karena sangat sulit".
Duh, gimana ya Ido nantinya?