Hari-hari Ido

Saturday, January 17, 2015

Kalender salah - tahun kabisat

Kemarin aku mendapat souvenir dari seorang promovendus, mayor jenderal angkatan darat yang meneruskan pendidikan S3 di Unnes, salah satunya berupa buku agenda. Bukunya bagus, di dalamnya ada kalender tahun ini (2015) dan tahun berikutnya (2016). Ido (autis, sekarang 19 tahun) adalah seorang pengingat (dan prediktor hari/tanggal terbaik). Iseng-iseng, sambil melihat kalender tahun 2016, Mamanya Ido bertanya "Do, tangggal 14 Mei tahun 2016 hari apa ya?". Tanggal 14 Mei adalah ulang tahun Mamanya. Diam beberapa detik, Ido menjawab " hari Sabtu". Mamanya kemudia merespon "Wah, Pa, Ido sudah tidak bisa lagi mengingat hari dan tanggal. Harusnya hari Kamis Do". Ido diam lagi, tapi kemudian menjawab "Tidak. Hari Sabtu. Tahun Kabisat." Mamanya menjawab "Ini lihat, tahun 2016 tanggal 14 Mei adalah hari Kamis". Karena penasaran, saya menengok kalender di komputer. Ya Allah, Ido benar. Tanggal 14 Mei 2016 adalah hari Sabtu. Kok bisa? Aku tidak tahu ... Lalu dengan menyelidik aku bertanya "Kalau begitu kalender ini salah nya di mana?". Aku tunjukkan kelender di agenda itu pada Ido. Sejenak melihat, Ido kemudian berkata "Bulan Februari harusnya ada tanggal 29". Lagi-lagi aku bengong. Ya, kalender 2016, yang tahun kabisat kata Ido, harusnya ada tanggal 29 Februari. Kalender di agenda tidak ada ....

Kalender yang salah bersanding dengan kalender PC

Saturday, April 05, 2008

Rapat ... rapat

Tanggal 6-8 April: guideline VICON, tim 3 (HRW, BGS, AH), Ciputra Hotel Jakarta
Balik Semarang, ngaso satu hari, kembali ke Jakarta (Acacia Hotel) untuk rapat lanjutan persiapan TOT untuk instruktur PJJ PGSD (10-12).
Ke Yogya tertunda, juga pertemuan dengan MLN tentang persiapan pendampingan kelas imersi di SMAN I PKL

Friday, September 28, 2007

Catatan masa kecil Ido

Catatan obat-obat yang pernah dikonsumsi Ido semasa bayi:

• Encephabol liquid (diberikan beberapa hari setelah Ido lahir, karena Ido lahir dengan sedikit bantuan 'vacum')
• Erphamol drops (obat penurun panas untuk bayi dan anak)
• Triaminic oral/drops (obat penghilang lendir)
• Garasone (obat tetes mata)
• Espersone 0,25% (salep alergi)
• Nipe pediatric drops (obat flu/pilek)
• Kenacomb (new) : obat iritasi pada lipatan kulit (tanpa resep dokter)
• Paraco (obat turun panas)

Yang ini dari RS Elizabeth setelah opname 10 hari pada usia 6 bulan:
• Neo Kaocitin suspensi (obat diare/gangguan pencernaan?)
• Puyer Cotazym Forte 1/3 dan Equal 1/3
• Puyer Excelase 1/3
• Triaminic oral/drops (tenggorokan sesak)
• Tempra (penurun panas)
• Betnovate (salep kulit)

Setelah kontrol I (dari opname, 21 Mei 1996)):
• Phisohex (obat kulit (digosokkan sebelum mandi)
• Dermatop (salep kulit)
• Bedak kulit
• Becombion drops
• Puyer generik (gak tahu apa isinya)

Diberikan tgl 13 September 1996
• Remalyte (air oralit)
• Kaopectate (obat diare)
• Puyer (generik)

Diberikan tgl 14 Oktober 1996
• Puyer (generik)
• Sanvita B. (vitamin)

Dari dr. Bagyo tgl 5 Nov 1996
• Puyer (generik)
• Salmon sirup (obat panas)

Dari dr. Sarjono 12 November 1996
• Puyer (generik)
• Daxet sirup kering
• Sanvita B (vitamin)

Dari dr. Sarjono 21 November 1996
• Puyer (generik)
• Supralysin

Dari dr. Sarjono 25 November 1996
• Puyer (generik)
• Reskaf (obat batuk)
• Longatin sirup

Dari dr. Sarjono 31 Desember 96
• Longatin sirup
• Sanadryl sirup
• Puyer (generik)


Catatan Kesehatan dan Perkembangan Ido

• 6 November 1995 : badan hangat, agak kuning, lahir di-vakum 3 Nov 1995 (diberi Enchepabol dan Puyer Generik)
• 12 November 1995 : puput (lepas) tali pusar
• 17 November 1995 : Imunisasi BCG (tangan kanan)
• 24 November 1995 : Alergi nipple (salep Esperson 0,25% dan sirup generik)
• 6 Desember 1995 : Hepatitis BI (di pantat kiri)
• 11 Desember 1995 : pilek dan flu (Nipe 0,25 dan Triaminic 1 tetes)

Tips:
• Kalau panas, teteskan 0,3 ml Erphamol langsung pada lidah atau dicampurkan pada susu 3x sehari sampai panasnya reda
• Kalau pilek dan ada lendir: teteskan 0,3 – 0.6 ml Nipe dan teteskan 1 tetes Triaminic pada susu 3x sehari
• Kalau lendirnya hilang tetap berikan Nipe (tanpa Triaminic) sehari lagi

• 11 Januari 1996 : Pertama kali Ido tengkurap
• Januari 1996 : Umur dua bulan Ido mulai bisa diajak ketawa-ketawa
• Tanggal 15 Januari 96: Imunisasi Hepatitis B II (pantat kiri)
• Tanggal 3 Februari 96: Imunisasi Polio I (tetes) dan DPT I (tangan kiri), mulai makan pisang dan biskuit Farley
• Tanggal 8 Maret 96 : Imunisasi Pulio II (tetes) dan DPT II (tangan kiri), mulai makan bubur beras merah
• 13 Maret 1996 : Dicukur gundul di RS Elisabeth Purwokerto (komentar Mamanya: Lucu dech jadinya, tapi ngeliatnya kasihan juga, tapi nggak apa-apa demi kebaikannya. Sayang gak difoto)
• 3 Maret , 3 April : Mulai isap jempol kaki
• 3 April 1996: Mulai makan bubur saring
• Tanggal 9 April 96 : Imunisasi Polio III (tetes) dan DPT III (tangan kiri)
• Bulan Mei (6 bulan): Menyembur-nyemburkan makanan dari mulutnya (Mama: jengkelin tapi menggelikan juga, habis buburnya disemburin ke muka Mama sih!)
• 10 Mei 1996 : Ido sakit radang tenggorok diberi obat generik (kalau tak salah oleh dr. Saparini)
• Tanggal 12 Mei 1996 : Ido masuk RS Elisabeth (Ruang Theresia 2A No. 206) karena panas, diare dan muntah-muntah terus. Kasihan sekali!! Kronologinya:
✗ Tanggal 12 Mei jam 04.00 pagi Ido muntah-muntah terus, lalu diare terus menerus.
✗ Jam 11.00 dibawa ke Balai Pengobatan Nurul Salaf, karene ini hari Minggu (untung ada dokternya). Diberi Abatrim dan puyer generik (pencegah muntah), Ido tetap diare (air keluar terus menerus dan panasnya semakin tinggi)
✗ Jam 14.00 dibawa lagi ke Nurul Salaf, keputusannya harus ke RS saat itu juga. Untuk mengurangi panasnya Ido diberi Ekacetol.
✗ Jam 15.00 Ido ke UGD RS Elisabeth dan harus opname (R Theresia 2A No 206)
• Tanggal 19 Mei 1996: Ido pulang ke rumah dengan banyak nasehat dari Prof. Dr. dr. I. Sudigbia yang merawatnya selama 10 hari (ternyata Ido menderita radang telinga dalam, sempat ditangani berdua dengan dr. Paulus). Nasehat-nasehat dr. Sudigbia a.l.:
✗ Ido tidak boleh kecapean, pergi jauh, bau obat nyamuk, berada di keramaian, kumpul dengan anak yang sedang sakit, karena Ido hypersensitif!!
✗ Ido diberi obat-obat: Triaminic drops, neo kaocitin suspensi, puyer (citazyn forte 1/3 dan equal 1/3), puyer (excelase 1/3), dan tempra (penurun panas)
✗ Ido tidak boleh ASI lagi tapi diganti dengan Morinaga NL 33 dan makannya juga bubur susu Morinaga NL 33 (Doa Mama dan Papa: Moga-moga Ido segera sembuh dan kita pulang bersama-sama)
✗ Sore hari tanggal 19 Mei Ido boleh pulang. Rasanya ini hadiah paling besar yang pernah kami terima
• Kontrol I ke dr. Sudigbia tanggal 21 Mei 96
• Ido mulai duduk (tanggalnya lupa)
• 3 Juni 2006: Ido turun tanah
• 4 Juni 96 : Kontrol II ke dr. Sudigbia
• Bulan Juni 2006 (usia 8 bulan) Ido mulai bisa berdiri
• 6 Juli 96 : agak flu, ke dr. Mudrik, diberi puyer generik (antibiotik, katanya)
• 18 Juli 1996: Mulai tumbuh gigi (gigi seri 2 bawah)
• 29 Juli 1996 : Imunisasi polio IV (badan agak hangat, diberi Paraco dan puyer Generik)
• 20 Juli 1996: tumbuh gigi seri 2 atas
• 20 Agustus 1996: Ido jatuh dari tempat tidur (ini jatuh yang ke-2). Kasihan melihatnya.
• 2-3 September 1996: mulai merangkak
• 6 September 1996 di Semarang oleh dr. Saparini (dokter anak dekat rumah) diberi imunisasi MMR (berat badannya 10,3 kg)
• 13 September 1996: Diare, badan agak anget, berat badan 10,5 kg
• 14 Oktober 1996: agak hangat, suara serak, tenggorokan merah (BB 10,9 kg)
• 3 November 96: Ultah I, pagi bikin nasi kuning, sore membeli black forest. Ido tambah cengeng saja dan makin aleman (manja)
• 5 November 1996: agak hangat, hidung meler, agak batuk, ke dr. Sudigbia. Minum susunya dicairkan, BB 11 kg
• 12 November 1996: agak hangat, bawah mata ada bintik merah, tenggorokan agak radang, BB 11 kg
• 21 November 1996: panas, radang tenggorokan
• 25 November 1996: batuk, pilek, agak hangat
• 8 Desember 1996: Ido sudah mulai bisa berjalan dengan jarak pendek (dari Mama ke Papa)
• 10 Desember 1996: Mau bobok malam sambil minum susu, Ido sudah bisa diajak melambaikan tangan! Lucu sekali.
• 11 Desember 1996: Ido bisa berjalan tanpa bantuan orang lain (dari meja/kursi ke Mama). Alhamdulillah. Melambaikan tangan terus kalau mau bobok malam hari
• 25 Desember 1996: Ido sudah bisa jalan tanpa bantuan (tapi tetap diawasi!)
• 31 Desember 1996: pilek, hangat, flu (BB 11,1 kg)
• Bulan Januari 1997: Ido sudah banyak jalannya, jalan-jalan di depan rumah (agak mandiri) meskipun yang jaga agak deg-degan. Sudah bisa naik-turun tempat tidur!
• 12-2-1997 : Batuk, pilek BB 12 kg (oleh dr, Sarjono diberi puyer generik dan sirup)
• 3 November 98: Ido mulai bisa niup lilin. Alhamdulillah, terima kasih Tuhan!

Sunday, September 09, 2007

Aneka Wajah Ido

Di Makro Supergrosir Semarang, tahun 2005 (?)



Di halaman sekolah (ketika masih bersekolah)

Friday, September 07, 2007

Sayangnya Lelaki (14 Juni 2007)

Di sela-sela nonton acara Mama Mia (show Mama dan anak perempuannya di TV) aku nyeletuk pada Ido: "Wah Ido harusnya bisa ikut acara Mama Mia, ya?"
Di luar dugaan, Ido menyahut: "Sayangnya lelaki" Lho? Lalu aku bertanya lagi: "Kenapa". Ido menyahut: "Tetapi lelaki". (Jadi, maksudnya: Ido lelaki, karena itu tidak bisa ikut karena acara itu untuk Mama dan anak perempuannya !!). Bahasanya itu lho !!

Catatan 30 April 2007

Seminggu terakhir ini Ido selalu minta nasi goreng (baik untuk makan pagi ataupun makan malam). Bahannya selalu sama: (1) dua butir telur ayam, satu diceplok, satu dicampur nasi; (2) 8 butir bakso (yang ada di dalam bakso kuah kemasan siap masak); dan (3) sepiring penuh nasi putih.
Bumbunya aku sendiri yang membuat. Biasanya cabe + bawang puting + bawang merah, kecap, dan garam. Kadang habis tandas, kadang tidak. Tetapi, setiap kali ditanya: "Enak apa tidak?", jawabnya selalu:"Enak. Enak sekali".
Apa benar ia bisa bohong putih?
Kebiasaanya yanglain, kalau malam tiba, adalah mendengarkan radio (satu radio sudah menjadi almarhum kemarin, tali penalanya putus) sambil nonton TV!. Kalau diteriaki supaya pilih salah satu (radio atau TV) dia akan pura-pura tidak mendengar. Baru kalau agak keras dipaksa milih dengan ogah-ogahan ia akan mematikan tv atau radionya.

Catatan 17 April 2007

Ido excited banget waktu keinginannya ke Pizza Hut Sukun (yang baru beberapa minggu dibuka) dikabulkan (kelak ini menjadi kebiasaan bulanannya). Itu pun masih mencoba menawar: "Habis Pizza Hut ke Ada (ini nama Swalayan di ujung selatan jalan tol Semarang)". Tapi Mamanya bersikeras: "Pilih. Ada atau Pizza Hut". Akhirnya setelah berkali-kali menawar, Ido pun menyerah: "Pizza Hut saja" katanya.
Jadilah kami ke Pizza Hut. Ido, seperti biasa, mencoba pesan macam-macam yang (bagi dia mungkin) aneh namanya. Akhirnya, Mamanya negasin. Karena biasanya ia hanya bisa makan jenis 'meat lover' maka itu pula yang (antara lain) dipesan). Dasar Ido, ia menambah pesanannya dengan Milk Shake Coklat dan Bruscetta sapi. Masih lagi: "Mau salad". Anehnya, bukannya sayur, yang dipilih scrambled egg dan roti tawar potong kecil-kecil yang dipanggang itu (biasanya campuran sup). Syukurlah, ia makan dengan lahap. Kasihan, rupanya dia memang sudah lama pingin nongkrong dan makan di Pizza Hut. (Padahal bukanya belum lama, tapi memangiklannya sudah sebulanan lebih. Bahkan waktu pertama dibukapun Ido tahu).

Simutrans



Ditulis oleh hariwibawanto di/pada Mei 3rd, 2007

Terus terang saya belum mengeksplore software game ini. Ido menemukannya dalam salah satu CD bawaan majalah (PC Media atau Chip, saya lupa) dan kemudian menginstall-nya sendiri. Lalu main-mainlah ia dengan software itu. Rupanya itu software buat mainan merancang kota (?) lengkap dengan jalan dan bangunan-bangunannya. Berkali-kali Ido mereinstall tiap mau main (jadi kayaknya itu memang software trial) dan yang dilakukan nyaris sama yakni membuat banyak sekali jalan, halte bis, dsb. Rupanya ia senang melihat mobil-mobil berseliweran yang secara acak (?) muncul di setiap jalan yang dibangunnya. Saya membiarkannya saja sambil berharap dalam hati semoga ada something to learned dari mainan itu. Lagian, beberapa ini ia lebih sering mengisi buku-buku PR/Latihan/Persiapan Ujian maupun soal-soal UAN SD (!). Jangan salah, ia rajin ‘mengisi jawaban’ dengan melihat kuncinya! Marahkah saya? Ya enggaklah, soalnya setiap saya sempat membuatkan soal sendiri dia toh mengerjakannya dengan baik. kalau tidak tahu caranya dia minta dibantu. Jadi, biarlah ia belajar dengan caranya. Membuat dia tertekan dengan selalu belajar hal-hal yang tidak menarik perhatiannya sama saja dengan menyiksanya.

Apa yang dia suka? Nggak tentu. Kalau sedang melihat TV dan ada pertandingan bola di suatu kota, di Eropa misalnya, maka buru-buru ia membuka peta dan mencari letak kota tersebut. Atau ketika ada istilah dalam bahasa Inggris yang ia tidak tahu artinya, maka ia buru-buru mencari sayadan bertanya dengan kalimat dan nada aneh: “bahasa indonesianya adalah …?. Jadi rasaya saya seperti siswa yang ‘fill-in the blank with the correct answer”. Normalnya orang tentu bertanya “Pa, bahasa Indonesianya … itu apa?” Tapi itulah Ido, entah dari mana ia belajar bertanya dengan cara seperti itu?

Siapa Ido?



Ditulis oleh hariwibawanto di/pada Mei 31st, 2006

Ido, atau Rido Isyaputra Wibawanto, lahir di Cilacap (klinik Annissa Jl. Gatot Subroto) tanggal 3 November 1995 (hari Jumat malam, sekitar jam 19:00). Ia lahir dengan panjang 49 cm, berat 2,9 kg, sayangnya nilai AFGAR-nya saya lupa. Ido anak pertama setelah menunggu lebih dari 4 tahun. Tidak ada yang luar biasa pada Ido pada tahun-tahun pertamanya, kecuali ia suka bangun tengah malam dan tidak tidur lagi sampai jam 10:00 pagi. Mamanya bisa bercerita banyak tentang tahun-tahun pertama Ido. Pada kesempatan lain akan saya publih tentang ini

Foto Wajah (pindahan juga)









Ditulis oleh hariwibawanto di/pada Juni 2nd, 2006

Ada yang lucu dengan Ido akhir-akhir ini. Kegemaran barunya adalah memotret tayangan TV atau wajahnya sendiri (malah kadang-kadang yang difoto cuma mulut dan giginya). Setelah itu ia akan menghidupkan komputer dan memindahkan file dari kamera ke komputer. Lucu juga melihat foto-foto uniknya.

Pindahan dari Wordpress 2-9-2006

Ido dan perilakunya ..

Ditulis oleh hariwibawanto di/pada September 2nd, 2006

Mumpung masih segar dalam ingatan, ada baiknya aku menuliskan apa-apa yang Ido bisa dan Ido lakukan. Hanya untuk membandingkan dia dengan anak ‘normal’.

Hari, sini … ada sesuatu (diucapkan dengan sangat cedal)

Tadi malam, ketika aku dan mamanya Ido nonton TV di kamar, tiba-tiba Ido yang sedang nonton TV di ruang keluarga memanggil-manggil: Hari, tolong ..!, “Ada apa?” tanyaku. “Hari ke sini, ada sesuatu ..!” Ido menjawab (dengan sangat cedal bin tidak jelas, tapi aku tahu persis apa yang dikatakan). Maka kami berdua-pun ramai-ramai ke ruang keluarga. “Ido meminta maaf” kata Ido sambil menunjuk sofa (kulit imitasi) yang telah sobek. Kecil sih, tapi jelas kelihatan karena warna kover sofa yang gelap dan busanya yang putih. Rupanya lubang bekas tusukan pensil (oleh tangan iseng Ido) telah melebar dan kover sofa pun berlubang. Marahkah kami? Alhamdulillah tidak, karena ada yang membuat kami terhibur:

1. Ido melaporkan apa yang dilakukan (menyobek sofa) dengan kalimat yang tersusun baik.

2. Ada rasa bersalah terlihat di matanya.

3, Dia sudah meminta maaf (sesuatu yang selalu dilakukannya setiap kali merasa berbuat salah atau berbuat sesuatu yang tidak berkenan di hati aku maupun mamanya.

Yang masih belum berkurang adalah intonasi kalimatnya tetap datar (mungkin sama dengan Temple Grandin, dalam salah satu artikel tentang dirinya sendiri).

Wednesday, June 21, 2006

Menyerah ... mengundurkan diri

hari-hari ini Ido tampaknya sudah banyak kemajuan. Mulai dari sering tiba-tiba nelpon hanya untuk bilang "Minta maaf" entah karena sedang berbuat salah apa sama mamanya, entah karena kemauannya (untuk pergi ke Mall) tidak dituruti. Memang sih, belum jelas benar lafal ucapannya. Yang penting dia sudah berusaha membangun komunikasi (memulai komunikasi bagi anak autis itu sungguh suatu kemajuan besar).
Di sekolah, beberapa hari yang lalu ia tampak 'rajin' menyapu halaman sekolah. Ternyata itu dilakukan hanya karena ada bakaran sampah, dan ia senang menambahkan sampah di atas tumpukan sampah terbakar. Padahal, sementara itu, temannya masih di dalam kelas karena ujian belum selesai. Dia sih sudah mengumpulkan soal ujiannya. Pokoknya yang ia tidak bisa atau kepanjangen nulis jawabannya, dengan tanpa penyesalan lembar jawabannya akan dihiasi coretan panjang pada nomor yang tidak ingin (bisa) ia isi.
Aneh? Tidak. Itulah Ido.
Agak iba juga ketika ditanya: Mau sekolah dimana, setelah sekolah Pedalangan 2 bubar? Jawabannya: "mengundurkan diri", atau "menyerah". Karena apa? Jawabnya: "karena sangat sulit".
Duh, gimana ya Ido nantinya?